Bandara Kulon Progo, atau yang dikenal sebagai New Yogyakarta International Airport (NYIA), merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandara ini dirancang untuk mendukung peningkatan kapasitas transportasi udara di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik serta meningkatkan perekonomian lokal. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai tahun pembangunan Bandara Kulon Progo, serta informasi tambahan yang relevan.
Latar Belakang Pembangunan Bandara Kulon Progo
Pembangunan Bandara Kulon Progo dimulai karena kebutuhan akan bandara yang lebih modern dan memiliki kapasitas yang lebih besar daripada bandara sebelumnya, yaitu Bandara Adisutjipto. Bandara Adisutjipto yang terletak di pusat kota Yogyakarta mengalami berbagai kendala, terutama terkait dengan kapasitas dan lalu lintas penerbangan yang terus meningkat setiap tahun.
Karena permintaan akan penerbangan yang lebih tinggi, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun bandara baru di Kulon Progo, dengan harapan dapat mengatasi masalah yang ada dan menyiapkan infrastruktur yang lebih baik untuk masa depan. Lokasi Kulon Progo dipilih karena memiliki tanah yang cukup luas dan minim hambatan untuk pembangunan.
Tahun Pembangunan
Pembangunan Bandara Kulon Progo secara resmi dimulai pada 2017 dengan penandatanganan kontrak kerja sama oleh pemerintah dan pihak swasta. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura I, yang merupakan pengelola bandara di Indonesia. Berikut adalah beberapa informasi penting terkait tahun pembangunan:
Informasi | Detail |
---|---|
Tahun dimulainya pembangunan | 2017 |
Pembukaan bandara | 2019 |
Status bandara | Beroperasi secara komersial |
Proses Pembangunan
Proses pembangunan Bandara Kulon Progo melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Salah satu aspek paling krusial adalah studi kelayakan yang dilakukan sebelum melakukan pembangunan. Studi ini bertujuan untuk menilai dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari pembangunan bandara.
Pembangunan dimulai dengan tahap penguasaan lahan, di mana sejumlah lahan harus dibebaskan dari pemukiman dan lahan pertanian. Pemerintah kemudian berupaya memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak untuk meminimalkan konflik sosial. Setelah tahap ini, pembangunan fisik bandara dimulai, termasuk pembangunan runway, terminal, dan fasilitas penunjang lainnya.
Fasilitas yang Disediakan
New Yogyakarta International Airport direncanakan akan memiliki beberapa fasilitas canggih yang dapat mendukung operasional penerbangan dan kenyamanan penumpang. Beberapa fasilitas tersebut termasuk:
- Terminal Penumpang: Terminal yang luas dan modern dengan kapasitas yang lebih besar daripada Bandara Adisutjipto.
- Runway: Panjang runway yang dirancang cukup untuk mendukung berbagai jenis pesawat, termasuk pesawat berbadan lebar.
- Fasilitas Cargo: Untuk mendukung kegiatan ekspor dan impor barang ke dan dari Yogyakarta.
- Transportasi Pendukung: Aksesibilitas menuju bandara yang terintegrasi dengan transportasi publik, termasuk bus dan taksi.
Dampak Pembangunan terhadap Wilayah Sekitar
Pembangunan Bandara Kulon Progo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah Kulon Progo dan sekitarnya. Dengan adanya bandara baru, diharapkan akan muncul lapangan kerja baru, pertumbuhan sektor pariwisata, dan peningkatan aksesibilitas untuk pelaku usaha lokal.
Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Kulon Progo sendiri kaya akan potensi pariwisata, seperti wisata alam, budaya, dan kuliner, yang semuanya dapat diakses lebih mudah dengan adanya bandara baru ini.
Tantangan yang Dihadapi
Namun, pembangunan bandara ini tidak lepas dari tantangan. Konflik sosial dengan warga yang terdampak, serta dampak negatif terhadap lingkungan, menjadi perhatian yang perlu diatasi. Pemerintah dan pengembang bandara harus bekerja sama dengan masyarakat untuk memastikan bahwa pembangunan ini berjalan dengan baik tanpa menimbulkan masalah yang berkepanjangan.
Kesimpulan
Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport menjadi simbol kemajuan infrastruktur di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pembangunan yang dimulai pada tahun 2017 dan resmi dibuka pada tahun 2019, bandara ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan penerbangan yang terus meningkat dan mendukung perekonomian lokal. Meski menghadapi berbagai tantangan, kontribusi bandara ini terhadap pertumbuhan ekonomi dan pariwisata sangat signifikan.
Dengan segala potensi yang ada, Bandara Kulon Progo diharapkan dapat menjadi salah satu bandara internasional yang menghubungkan Yogyakarta dengan dunia, sekaligus menjaga kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan di sekitarnya.